12 Februari 2012

Parking for You

  • Software Saldo Rekening ada di alamat ini
  • Alat tukar rupiah ke dollar
  • Silahkan berkunjung ke alamat ini
  • 30 Agustus 2011

    Memberi Keajaiban

    Keajaiban apa yang sedang Anda butuhkan?

    Program Ujrah sebuah program unggulan dalam menjalankan investasi Anda dengan Modal Ringan Keuntungan Dahsyat siap menyediakan sistem penguatan finansial Anda.

    Prinsip kerja Program Ujrah adalah berbagi informasi LUAR BIASA dan peluang LUAR BIASA untuk menjadi keanggotaan yang LUAR BIASA pula.

    Informasi LUAR BIASA karena informasi ini sangat istimewa, yakni informasi peluang usaha yang lengkap dengan tata cara pelaksanaan program secara terperinci.

    Peluang LUAR BIASA karena program ini memberikan peluang yang cukup mudah untuk diikuti, di antaranya melalui Modal yang Sangat Ringan.

    Keanggotaan LUAR BIASA karena keanggotaan dalam program ini benar-benar memberi keuntungan yang sangat besar dari modal yang dikeluarkan dan keanggotaan yang tidak terikat.

    Untuk mengikuti program ini, silahkan download FILE INI atau FILE INI dan ikuti langkah-langkah pelaksanaannya!!!
    Photobucket

    19 Juli 2011

    Sedekah Bukan Alat Materialistik

    WARNING! “JANGAN NIAT SEDEKAH ATAU MELAKUKAN AMALAN AKHIRAT UNTUK JADI KAYA ATAU UNTUK KEINGINAN DUNIAWI”. IT’S DANGER!

    Baca di alamat ini (SALSABEELA) turunkan terus kursor Anda, tulisan ini adalah kutipan dari salah satu komentar blog tsb.

    Sahabat Semua.

    Akhir-Akhir ini, banyak orang yang salah menafsirkan dan menyelewengkan tentang tujuan sedekah dan amal-amalan akhirat lainnya sebagai motivasi untuk meraih keuntungan duniawi.

    Ada sebuah rumus: KALAU KITA BANYAK MEMBERI KITA AKAN LEBIH BANYAK MENERIMA

    Tidak ada yang salah dengan pernyataan ini, namun akan menjadi bencana besar jika hal ini diterapkan untuk aplikasi ibadah dengan tujuan untuk meraih keuntungan duniawi!

    Bahkan yang bikin gempar “Sudah ada Rumus Matematika Sedekah” di antaranya sebagai berikut:

    1. Shalat Dhuha 4 rakaat (2 kali masing-masing 2 rakaat) Baca lebih lanjut

    11 Februari 2013

    Keutamaan Sedekah

    Sedekah itu nyata keajaibannya. Apapun yang Anda beri, Anda akan mendapatkannya kembali dalam jumlah yang berlipat ganda. Yakinlah…

    Jangan pusingkan cara Allah membalas sedekah Anda, karena Allah SWT mempunyai ribuan, bahkan jutaan cara yang tidak kita ketahui.

    Selain dari ibadah yang faidahnya dapat kita nikmati, juga merupakan kedermawanan yang akan terasa manfaatnya oleh orang lain. Orang yang peduli terhadap kondisi orang lain yang sangat membutuhkan merupakan ciri dan tanda pembenarannya terhadap agama yang ia anut.

    Baca lebih lanjut

    17 Mei 2012

    Landasan Ekonomi Islam

    Ekonomi Islam merupakan sebuah sistem ekonomi yang berpijak pada hajiyatul insan dengan memperhatikan keselarasan hidup antar insan dan keterkaitan hamba dengan Tuhannya.

    Karena itu, ekonomi Islam selalu mengacu pada beberapa landasan yang sangat mendasar, di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Milkiyyah haqqan, dengan landasan ini ekonomi Islam ditempatkan pada posisi kejelasan hak milik seseorang sesuai dengan akad transaksi yang terjadi.
    2. Al-‘Adalah, prinsip keadilan merupakan prinsip yang sangat mendasar sebagai landasan Islam dalam sistem perekonomian agar selaras dengan nurani terdalam manusia, jauh dari hawa nafsu atau egosentris seseorang terhadap pengelolaan hartanya.
    3. Al-Qurbah, prinsip ini merupakan prinsip yang membedakan antara sistem ekonomi Islam dan sistem ekonomi kapitalis. Al-Qurbah merupakan landasan yang memacu perkembangan ekonomi bukan hanya bersifat duniawi, melainkan juga sebagai washilah (perantara) bagi mendapatkan ridha dan maghfirah Allah Ta’ala.*** | bersambung …
    4 Mei 2012

    Zakat Kepada Kerabat

    Ini merupakan kajian tadarrusku atas kitab shahih Imam Albukhari. Dalam salah satu bab dari kitab Zakat, Imam Albukhari membuat satu judul bab, “Zakat Kepada Kerabat” dan Sabda Nabi Saw, “Baginya dua pahala: Pahala Kekerabatan dan [Pahala] Shadaqah”.

    Dalam bab itu, Imam Albukhari mencantumkan dua hadis yang menjadi dalil bagi judul bab tersebut. Hadis pertama tentang shadaqah yang dikeluarkan oleh Abu Thalhah dari hasil panen kebun kurma Bairuha. Abu Thalhah mengeluarkan hasilnya sebagai sedekah bagi kaum kerabatnya dan anak-anak pamannya.

    Hadis kedua tentang shadaqah yang dikeluarkan oleh Zainab, istri Ibnu Mas’ud, untuk suami dan anak-anaknya.

    26 April 2012

    Hajar Aswad dari Surga

    Ada beberapa riwayat hadis yang menerangkan tentang kedudukan dan asal Hajar Aswad. Hajar Aswad yang sampai kini tetap berada di Ka’bah itu diyakini sebagai sebuah batu dari surga yang tadinya putih, tetapi karena sesuatu hal maka lama kelamaan batu itu pun menjadi hitam.

    Hadis-hadis yang berkaitan dengan itu cukup beragam keterangannya, di antaranya adalah sebagai berikut.

    1. Hajar Aswad berasal dari surga
    2. Hajar Aswad adalah batu dari surga yang diturunkan bersama Adam
    3. Hajar Aswad adalah batu dari surga yang diberikan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Ismail sewaktu membangun Ka’bah
    4. Hajar Aswad pada asalnya berwarna lebih putih daripada susu
    5. Hajar Aswad pada asalnya berwarna lebih putih daripada salju
    6. Hajar Aswad menjadi hitam karena dosa-dosa Bani Adam
    7. Hajar Aswad menjadi hitam karena sentuhan dari para pendosa kaum musyrik Jahiliyah
    8. Hajar Aswad pada hari kiamat akan bisa melihat dan berbicara untuk menjadi saksi terhadap siapa saja yang melakukan istilam dengan benar sesuai hakikat syariat

    Dari sejumlah riwayat yang ada, ternyata jalur periwayatan mengenai Hajar Aswad sebagaimana disebutkan di atas selalu bermuara melalui Atho bin As-Saib. Menurut para ahli hadis, Atho mengalami masa pikun (ikhtilat) di usia senjanya. Dan hadis-hadis tentang Hajar Aswad yang bersumber darinya disepakati sebagai hadis yang diriwayatkan setelah ia mengalami masa pikun itu. Karena itulah, para ahli hadis menilai hadis ini sebagai hadis dhaif (lemah), kecuali yang bersumber dari Anas bin Malik. Hadis itu pun tidak berujung kepada sabda Rasul (marfu) sehingga mereka menetapkan bahwa riwayat itu mauquf (ucapan sahabat).